RSS

Di siplin Dalam Belajar.


BAB II

1.1  Defenisi Disiplin Belajar
Untuk membentuk satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam
mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat
mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam menaati
dan mengikuti aturan yang ada. Menurut Arikunto (1990:155), peraturan dan tata
tertib merupakan dua hal yang sangat penting bagi kehidupan sekolah sebagai
sebuah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan.
Untuk menjaga berlakunya peraturan dan tata tertib diperlukan
kedisiplinan dari semua personil sekolah. Di dalam kehidupan sekolah peraturan
dan tata tertib dimaksudkan untuk menjaga terlaksananya kegiatan belajar
mengajar siswa, disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan setiap pribadi
yang terlibat di dalamnya karena mereka adalah individu yang mesti dipandang
sebagai manusia seutuhnya.
. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari berbagai
pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin belajar adalah
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku
seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
2.2 Faktor–faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Siswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik, teratur
sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Faktor-faktor belajar turut
berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekstrinsik
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan
alat-alat yang dipakai untuk belajar.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan
lingkungan kelompok.
2. Faktor intrinsik
a. Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif.
b. Faktor fisiologis, seperti pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani,
keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur, dan sakit yang diderita
(Suryabrata, 1998:249).
Perlunya Disiplin
Perilaku negatif sebagian peserta didik pada akhir-akhir ini telah
melampaui batas kewajaran karena telah menjurus pada tindak melawan hukum,
melanggar tata tertib, melanggar moral agama, dan telah membawa akibat yang
sangat merugikan masyarakat. Menurut Mulyasa (2003:109) penyimpangan
perilaku disebabkan oleh berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga dan
masyarakat, kondisi-kondisi khusus, iklim pembelajaran yang kurang kondusif,
dan sikap guru yang kasar atau otoriter.
Menurut Mulyasa (2004:13), sedikitnya terdapat 7 (tujuh) jurus yang perlu
diperhatikan dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2004. Salah satu jurus
tersebut adalah mendisiplinkan peserta didik. Peserta didik perlu didisiplinkan
dengan tujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi dan mencegah
timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala
peraturan yang ditetapkan.
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu disebabkan
dimanapun seseorang berada, di sana selalu ada peraturan atau tata tertib. Disiplin
mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam praktik hidup di sekolah maupun
di rumah.
Menurut Maman Rachman dalam Tu’u (2004:35) pentingnya disiplin
bagi para siswa sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b. Membantu siswa memahami dan meyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap
lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu
lainnya.
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan
bermanfaat baginya dan lingkungannya.
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.
Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulan.Tu’u (2004:37) mengemukakan disiplin itu penting karena alasan
sebagai berikut:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi
dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan normanorma,
nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat
menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan
merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
2.3 Unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian disiplin mencakup beberapa hal, diantaranya:
(1) Taat, artinya selalu patuh pada peraturan yang berlaku. Ketaatan didalam disiplin belajar diperlukan supaya setiap waktu yang ada dapat digunakan secara seimbang. Disiplin belajar bukanlah menggunakan semua waktu yang ada hanya untuk belajar akan tetapi diimbangi dengan kegiatan lain,
(2) Tertib, berarti mengerjakan kegiatan dengan kesadaran secara sistematis untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Didalam belajar siswa secaara sistematis (terarah) yaitu didalam kegiatan belajar sebaiknya siswa menentukkan arah dan tujuan dari belajarnya sehingga dengan begitu akan tercapai hasil yang efektif dan efesien, dan
(3) Tanggung Jawab, adalah kegiatan yang dikerjakan dengan penuh rasa memiliki dan rasa memiliki dan rasanya menjaganya agar setiap kegiatan yang dikerjakan betul-betul dapat dipercaya kebenaranya. Pada saat belajar diperlukan adanya rasa tanggung jawab dari dalam diri siswa supaya pada saat belajar menumbuhkan  rasa memiliki kewajiban untuk belajar sehingga akan membuat siswa lebih terfokus pada pelajaran yang siswa pelajari dan bukan pada hal lain.
2.4 Keberhasilan dalam menanamkan kedisiplinan, perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat penunjangnya, yaitu :
1) Menyadari adanya perbedaan tingkat kemampuan kognitif anak. Dengan azas perkembangan aspek kognitif, maka cara yang dilakukan perlu disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif ini,
2) Menanamkan disiplin anak harus dimulai sejak dini. Menanamkan disiplin anak harus dimulai sejak dini seawal mungkin yakni sejak anak mulai mengembangkan pengertian-pengertian dan mulai bisa melakukan sendiri (tidak lagi total independent),
3)Mempergunakan teknik demokratis sebanyak mungkin. Dalam usaha menanamkan disiplin perlu dipertimbangkan agar mempergunakan teknik demokratis sebanyak mungkin. Pendekatan yang berorentasi pada kasih sayang harus dipakai sebagai dasar untuk menciptakan hubungan yang baik,
4)Penggunaan hukuman sebagai bentuk sikap tegas, konsekwensi dan konsisten. Penggunaan hukuman harus diartikan sebagai bentuk sikap tegas, konsekwensi dan konsisten dengan dasar bahwa yang dilakukan bukan di anak atau perasaan anak, melainkan perbuatannya yang melanggar aturan, dan
5) Menanamkan sikap disiplin secara berkelanjutan. Menanamkan disiplin bukanlah kegiatan sekali jadi melainkan harus berkali-kali melainkan mendorong perlu dilakukan berulang-ulang sampai tercapai keadaan dimana anak bisa melakukan sendiri sebagai kebiasaan.
Keberhasilan dalam menanamkan kedisiplinan sangat penting. Dengan mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut diharapkan akan lebih mudah menerapkannya. Dalam hal pembelajaran, maka seorang guru yang telah memahami faktor-faktor tersebut akan lebih mudah menerapkannya pada siswanya.
2.5 Lima Disiplin dan Kontribusi TP pada OB
1. Visi Bersama.
Visi bersama merupakan “pengikat” dari para anggota organisasi untuk berkomitmen untuk terus-menerus berusaha mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi, hendaknya para anggotanya tidak mementingkan visi pribadi, tapi harus mengutamakan visi bersama.
2. Belajar Tim.
Belajar  tim merupakan unit utama dalam belajar didalam organisasi. Dalam belajar tim terjadi saling bertukar informasi yang dapat menambah pengetahuan dari masing-masing organisasi. Untuk itu para anggotanya secara individu harus terus belajar, agar ketika berada didalam belajar tim ia dapat berkontribusi dalam pertukaran informasi tersebut.
3. Model mental.
Setiap orang pasti memiliki model mental tentang memandang kondisi sekitar dan posisi orang tersebut yang kemudian menjadi landasan bertindak dari orang tersebut. Untuk itu sesorang harus senantiasa merefleksikan dan kemudian memperbaiki mental modelnya agar dapat bertindak dengan sesuai.
4. Berpikir Sistem.
Berpikir sistem berarti memandang suatu permasalahan dengan terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi, sehingga untuk menyelesaikan suatu permasalahan harus diselesaikan secara sistemik dan sistematik. Mungkin contohnya seperti ini, karyawan yang berfikir sistem senantiasa selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, karena kalau sampai telat dalam menyelesaikannya akan mengganggu kinerja organisasi  secara keseluruhan.
5. Penguasaan Diri.
Penguasaan diri adalah kemampuan seseorang untuk dapat menguasai dirinya agar senantiasa bertindak sesuai dengan tujuannya. Dalam organisasi belajar, penguasaan diri sangat penting untuk orang dapat menguasai dirinya untuk terus melakukan belajar sepanjang hayat. Contohnya mungkin, ketika minat belajar seseorang mahasiswa menurun, dia dapat mengendalikan dirinya untuk terus belajar, agar dapat mencapai tujuannya, yaitu dapat lulus dengan hasil yang memuaskan.Lalu kami berdiskusi tentang apa kontribusi teknologi pendidikan di dalam organisasi belajar, salah satunya adalah memfasilitasi kegiatan belajar di dalam organisasi belajar. TP berkontribusi untuk mendisain, mengelola, mengembangkan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang terjadi di organisasi belajar tersebut.











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar